STOP NATO

Mendengar kata NATO  apa yang terbesit dalam pikiran anda? Aliansi militer negara-negara Eropa dan AS yang tergabung pada pakta pertahanan Atlantik utara, kalau jawabannya itu berarti anda betul. Saya bukan mau mengajak anda untuk menjadi pengamat militer  yang mengkritisi peran militer AS dan sekutu-sekutunya,  akan tetapi saya mengajak anda untuk membongkar rahasia “NATO”. Iiih serem jangan-jangan nanti negara kita malah diserang atau kita diburu menjadi DPO seperti Snowden kalau membongkar rahasianya, mungkin di otak anda berkecamuk ketakutan seperti itu. Tenang saya jamin mereka tidak akan menyerang ataupun memburu kita, kok bisa?
Nato yang coba kita bongkar bukan aliansi militer yang dipimpin negara Paman Sam, melainkan NATO (no action talking only). Hal tersebut merupakan akronim yang ditujukan kepada seseorang yang banyak membual atau berwacana tanpa pernah melakukan apa yang dikatakannya untuk menjadi kenyataan.
Orang yang suka nato biasanya orang yang pandai bertutur kata. Berbicara dengan indahnya, pintar memilih kata, mengungkapkan sesuatu dengan manisnya , merupakan ciri-ciri orang yang pandai bicara. Masalahnya sekarang apakah orang yang pintar bersilat lidah dan berteori itu selalu buruk? Belum tentu. Orang suka ngomong doang tanpa realisasi nyata memang buruk tapi orang yang pandai bicara disertai dengan tindakan nyata itu luar biasa.
Jengkel yah kalau mempunyai teman nato yang ngomongnya segede langit tapi actionnya nol besar. Makanya jangan pernah menjadi anggota  kelompok tersebut, kalau tidak mau ditinggalkan teman atau dikucilkan dari pergaulan. Disamping harus pinter berteori kita juga dituntut harus bisa melakukan kinerja dengan baik. Kalau cuma pintar membual anak TK pun bisa, gak mau dong kita disejajarkan dengan anak TK. Sekarang masanya untuk orang-orang yang yang giat bekerja, kreatif dan cerdas membaca peluang, bukan masanya buat orang malas apalagi yang cuma omong doang.
Sebenarnya mudah untuk mengidentifikasi orang-orang yang berkategori nato, salah satunya ketika kita baru bertemu orang dan diawal perkenalan banyak bicara dan suka membanggakan kemampuan dirinya, hampir  dipastikan orang tersebut termasuk golongan nato / omdo. Trik ketika menghadapi golongan orang seperti itu adalah dengan cara berpura-pura bodoh (merendah), dengan begitu mudah bagi kita untuk mencari celah kelemahannya.(Ahmad.NY)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

68 TAHUN KEMERDEKAAN MILIK SIAPA?

Trading Plan (Perencanaan Trading)